Aku Mengucapkan banyak terima kasih kepada sahabat-sahabatku yang berkenan untuk menjenguk Prof. Sajogyo di Jalan Martimbang II No. 3 Jakarta. Aku sangat bergembira sekali dengan kemajuan kesehatan bapak yang semakin hari, semakin membaik. Bermula dari sakit asam urat dan gangguan pencernaan yang begitu parah hingga harus di rawat di RSHS Jakarta selama 23 hari (28 Januari – 19 Februari 2009). Semua ini berkat kegigihan bapak untuk mau sembuh dari sakitnya, serta dorongan dari semua keluarga, rekan, sahabat, anak, dan cucunya yang selalu sedia mendo’akan bapak selama beliau sakit. Apalagi dengan keluarga, yaitu keluarga Bapak Koenoro, adik kandung bapak yang bersedia menjadikan rumahnya sebagai tempat perawatan bapak pasca dari RSHS Jakarta dari tanggal 19 Februari – sekarang (17 Hari).
Kesanku terhadap bapak bersama sahabatku ketika menjenguk tanggal 08 Maret 2009 pukul 13.00 WIB adalah bapak bisa berjalan dan menemui kami di ruang tamu rumah pak koenoro. Aku tidak tahu makna dibalik ini, sebelumnya bapak belum pernah menemui tamu-tamu yang menjenguknya itu di ruang tamu, biasanya hanya didalam ruang tidurnya. Apakah dengan datangnya kami semua bapak memiliki makna tersendiri? Akupun tidak tahu jawabannya. Bapak selalu berbuat diluar dugaan, dan mungkin sulit diduga, diartikan, dimaknai, dan dimengerti. Mungkin hanya bisa dimengerti beberapa saat kemudian, detik, menit, jam, hari, bulan atau bahkan tahun. Begitulah bapak yang pemikirannya sangat sajuh kedepan diluar batas kemampuanku dan juga sahabat-sahabatku.
Bapak dalam pesannya memberikan masukan kepada kita untuk bisa membaca hasil laporan “Peluang Kerja di Sektor non Pertanian” yang ada di perpustakaan di Malabar 22. Sebab buku itu penting untuk dikaji ulang oleh generasi muda, terutaman para mahasiswa yang ingin menulis tugas akhir. Buku itu juga pernah dikutip oleh Prof. Mangara Tambunan dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar kemudian dicetak dalam sebuah buku. Kemudian bapak juga menyarankan buku Capital Sosial tulisan Robert Lawang dosen Sosiologi Pedesaan Universitas Indonesia. Mengapa buku itu penting, sebab di dalam buku itu dituliskan bagaimana pengembangan modal sosial menjadi salah satu modal ikatan yang kuat antar masyarakat terutama di pedesaan di Indonesia. Begitu juga dengan bukunya Berta Winata banyak memberikan gambaran mengenai tokoh politik di Indonesia dalam mengkaji sosiologi politik dalam praktek.
Kami semua menyadari bahwa Prof. Sajogyo memiliki cita-cita yang besar terhadap bangsa ini. Beliau melakukannya penuh dengan keikhlasan, ketulusan, dan jiwa intelektualitas yang tinggi. Kami semua sebagai cucunya mencoba untuk sejalan dengan pemikiran beliau yaitu konsen terhadap penelitian dan pendampingan terhadap masyarakat terutama masyarakat pedesaan di Indonesia. Entah bagaimana nanti hasilnya, yang terpenting bagi kami semua mejalankan apa yang menjadi tujuan kita bersama. Karena kami yakin bahwa usaha sekecil apapun pasti akan ada hasilnya. Terima kasih sahabat yang masih peduli dengan Prof. Sajogyo, hanya dengan tekad dan kemauan kitalah cita-cita bangsa ini akan tercapai, yaitu ; mewujudkan keadilasn sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Terima kasih...
Kesanku terhadap bapak bersama sahabatku ketika menjenguk tanggal 08 Maret 2009 pukul 13.00 WIB adalah bapak bisa berjalan dan menemui kami di ruang tamu rumah pak koenoro. Aku tidak tahu makna dibalik ini, sebelumnya bapak belum pernah menemui tamu-tamu yang menjenguknya itu di ruang tamu, biasanya hanya didalam ruang tidurnya. Apakah dengan datangnya kami semua bapak memiliki makna tersendiri? Akupun tidak tahu jawabannya. Bapak selalu berbuat diluar dugaan, dan mungkin sulit diduga, diartikan, dimaknai, dan dimengerti. Mungkin hanya bisa dimengerti beberapa saat kemudian, detik, menit, jam, hari, bulan atau bahkan tahun. Begitulah bapak yang pemikirannya sangat sajuh kedepan diluar batas kemampuanku dan juga sahabat-sahabatku.
Bapak dalam pesannya memberikan masukan kepada kita untuk bisa membaca hasil laporan “Peluang Kerja di Sektor non Pertanian” yang ada di perpustakaan di Malabar 22. Sebab buku itu penting untuk dikaji ulang oleh generasi muda, terutaman para mahasiswa yang ingin menulis tugas akhir. Buku itu juga pernah dikutip oleh Prof. Mangara Tambunan dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar kemudian dicetak dalam sebuah buku. Kemudian bapak juga menyarankan buku Capital Sosial tulisan Robert Lawang dosen Sosiologi Pedesaan Universitas Indonesia. Mengapa buku itu penting, sebab di dalam buku itu dituliskan bagaimana pengembangan modal sosial menjadi salah satu modal ikatan yang kuat antar masyarakat terutama di pedesaan di Indonesia. Begitu juga dengan bukunya Berta Winata banyak memberikan gambaran mengenai tokoh politik di Indonesia dalam mengkaji sosiologi politik dalam praktek.
Kami semua menyadari bahwa Prof. Sajogyo memiliki cita-cita yang besar terhadap bangsa ini. Beliau melakukannya penuh dengan keikhlasan, ketulusan, dan jiwa intelektualitas yang tinggi. Kami semua sebagai cucunya mencoba untuk sejalan dengan pemikiran beliau yaitu konsen terhadap penelitian dan pendampingan terhadap masyarakat terutama masyarakat pedesaan di Indonesia. Entah bagaimana nanti hasilnya, yang terpenting bagi kami semua mejalankan apa yang menjadi tujuan kita bersama. Karena kami yakin bahwa usaha sekecil apapun pasti akan ada hasilnya. Terima kasih sahabat yang masih peduli dengan Prof. Sajogyo, hanya dengan tekad dan kemauan kitalah cita-cita bangsa ini akan tercapai, yaitu ; mewujudkan keadilasn sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Terima kasih...